Jumat, 03 Maret 2023

WAYANG BEBER CERITA CALONARANG

WAYANG BEBER CALONARANG 

Karya; Bagyo Suharyono, M.Sn. 


Wayang Beber Calonarang , Karya tahun 1980

diambil dari kisah Calon Arang 

Calon Arang adalah seorang tokoh dalam cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12. Tidak diketahui lagi siapa yang mengarang cerita ini. Salinan teks Latin yang sangat pentin berada di Belanda, yaitu dalam Jurnal Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 82 (1926) halaman 110-180.

Diceritakan bahwa Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Ia mempunyai seorang puteri bernama Dyah Ayu Ratna Manggali, yang meskipun cantik, tidak dapat mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang dihadapi puterinya, Calon Arang marah dan ia pun berniat membalas dendam dengan menculik seorang gadis muda. Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya, banjir besar melanda desa tersebut dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit pun muncul.

Raja Airlangga mengetahui hal tersebut kemudian meminta bantuan penasehatnya, Empu Baradah untuk mengatasi masalah ini. Empu Baradah lalu mengirimkan seorang muridnya bernama Empu Bahula untuk dinikahkan kepada Dyah Ratna Manggali. Keduanya menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam, dan keadaan pun kembali normal.

Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Pada suatu hari, buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu Baradah. Saat Calon Arang mengetahui bahwa bukunya telah dicuri, ia menjadi marah dan memutuskan untuk melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi Durga, Calon Arang pun kalah. Sejak ia dikalahkan, desa tersebut pun aman dari ancaman ilmu hitam Calon Arang.


Karya Lukisan ; KRAT. Bagyo Suharyono Sonto Djojowinoto, 1980

Penulis ; KRT. Cahyo Suryodipuro 


Senin, 22 September 2014

Panahan ISI Solo


PANAHAN TRADISIONAL JAWA INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA 



UKM Panahan di Institut Seni Indonesia Surakarta telah berdiri cukup lama sejak tahun 2005 hingga tahun 2010, telah genap 5 tahun dalam pengabdianya dalam memajukan seni dan tradisi panahan Jawa dengan mengangkat budaya Mataram. UKM yang telah dirintis oleh Almarhum Drs . Bagyo Suharyono, M .Hum ( Seni Rupa ), Drs. Taryono  . M. Kes ( Seni Pertunjukan ) dan M.Ng Daliman Puspobudoyo ( Staf Studio Keris ), beserta beberapa mahasiswa yang telah terjun di bidang panahan. UKM Panahan merupakan UKM yang pertama terlibat dalam tournament besar Se- Jawa,  Lomba adat Mataraman di Karaton Surakarta Hadiningrat tahun 2007.   
Selain mengembangkan dalam tradisi dan budaya juga terlibat dalam berbagai turnamen olah raga, antara lain Kejuaraan Terbuka Panahan SIRKUIT  ke  XXXII , tahun 2007   se Jawa Tengah dan Kejurda  Panahan Yunior 2007 di Surakarta .  1-4 Februari 2007, Lomba panahan tradisional dalam rangka adat Saparan, di  Jatinom 2009,  Lomba panahan tradisional dalam rangka HUT  Kabupaten Klaten, Minggu  24 Januari 2010, dan official dari berbagai event SIRKUIT Panahan, PORDA dan PORPROV di Surakarta.


Selasa, 09 April 2013

Karya Penulis.




Lukisan Rekontruksi Perang Pemberontakan di Kerajaan Pajang 
Karya Bagyo Suharyono 2004 


Lukisan Jagong, Karya Bagyo Suharyono 1995

Lukisan Jagong Koleksi Bagyo Suharyono 2003


Lukisan Kreasi Wayang Beber, Berceritakan Ruwatan Calonarang, saat Pendeta dari Padepokan Lemah Tulis sedang Meruwat Calonarang. tahun 1980.


Lukisan Jagong Karya Bagyo Suharyono 1990.

Foto Bawah. Merupakan Patung Totemp Kreasi yang menggambarkan berbagai wajah dalam bentuk surrealis, Karya Bagyo Suharyono 2004.